Lita Lestari Utami
Kredit : AWB
April 2-3, 2011

It’s time to welcome back Saturn, the “Lord of the Rings,” with Beauty Without Borders Saturn Watch 2011 - a stunning kickoff event for the first weekend of Global Astronomy Month.
It’s all about sharing.  Wherever you are in the world, you can join the watchers by simply gathering a group of friends, family, or amateur astronomers from your local astronomy club - and setting up telescopes in public to share the those breathtaking views of Saturn with others.  Afterward, share the pictures, stories, or poems you create from the event with others on the AWB web site.
Beauty Without Borders  There are amazing sights to see when you look up and see what's in Earth's neighborhood.  But most people go about their daily lives without ever noticing the wonders of the rest of the Universe. BWB is designed to encourage amateur astronomers to share the sky and its wonders with others so they, too, can discover their universe.
Begun by groups of amateur astronomers from around the world in the planning for 100 Hours of Astronomy during the International Year of Astronomy 2009, BWB brings together the best celestial events and the cross-border programs of Astronomers Without Borders with Sidewalk Astronomers outreach programs.

So, Please Keep Contact: Peggy Walker

Nb: 

Kredit : AWB
Pemberitahuan tentang Global Astronomy Month (GAM) 2011 uda tersebar dimana - mana... saatnya untuk dilaksanakan...  :) 

Kembali buat ngingetin lagi kalau Global Astronomy Month  dibentuk karena kesadaran akan malam yang selalu dipenuhi dengan bintang yang mempesona kita semua. Orang-orang menatap ke atas dalam keadaan heran dan kagum selama ribuan tahun lalu hingga kini. Terlepas dari perbedaan duniawi dalam budaya, kebangsaan atau agama, langit adalah tempat pertemuan umum untuk semua penghuni bumi. Batas-batas yang terjadi di antara kita lenyap ketika melihat ke langit. Siapa pun, apa pun atau di mana pun kita, kita semua berbagi langit yang sama. 'One People One Sky'

Kredit : Wikipedia
Yup, Event internasional kayak gini seharusnya bisa dimanfaatkan sebaik - baiknya.. karena kita berkesempatan eksis di dunia astronomi secara internasional... cukup mudah kok caranya... hanya mengumpulkan orang - orang yang menyukai astronomi (teman, keluarga, klub astronomi di sekitar kita) untuk gunain teleskopnya melihat   saturnus dan hasilnya dilaporkan ke website AWB....^^ bisa berupa foto, cerita atau poem mengenai saturnus (Lord of The Rings).. mudah kok buat bercerita ttg objek cantik satu ini.... karena keindahannya saat pertama kali ketika kita melihat, sudah dipastikan kita pun bisa  membuat tulisan yang indah pula dengan lancar ttg objek satu ini....  :)

Kredit : Langit Selatan
Ayo bantu indonesia memperlihatkan kemajuan sisi bidang keilmuan astronominya.... cukup menjadi astronom amatir kita uda berpartisipasi dalam event dunia ini... segera lakukan dan persiapkan dari sekarang untuk menyambut tanggal 2-3 april nanti, siapkan perlengkapan peneropongan kalian, nikmati dan bagikan dengan orang lain keseluruh penjuru dunia ini tentang indahnya objek satu ini (saturnus) dari lintas negara kita (indonesia). Let's Try. ^^

- Lita Lestari Utami -
Lita Lestari Utami

Kolumnis Space.com mengutarakan manfaat Earth Hour, selain untuk hemat energi, juga untuk mendapatkan kesempatan mengamati pengaruh polusi cahaya.


"Dalam dua dekade terakhir, pencahayaan yang berlebihan dan mencolok pada malam hari telah mencemari langit," tulis Joe. "Ini membuat kita semakin kehilangan pemandangan langit di malam hari," lanjutnya.

Sebagai ilustrasi, Joe menyebutkan, penduduk yang tinggal di daerah pinggiran kota New York hanya bisa melihat 250 bintang, sepersepuluh dari jumlah keseluruhan yang bisa dilihat jika langit benar-benar gelap. Sementara dari daerah Brooklyn, Queens, Staten Island, dan Bronx, diperkirakan hanya bisa terlihat 50 bintang. "Anda termasuk beruntung kalau bisa melihat 15 bintang sekaligus jika sedang berada di pusat kota New York," ujarnya.


Melalui gerakan Earth Hour akan terlihat jelas perbedaan langit malam ketika lampu-lampu dipadamkan. Begitu pula tahun ini saat lampu-lampu di berbagai ikon kota maupun negara, gedung-gedung perkantoran serta perumahan di seluruh dunia ikut serta memadamkan listrik selama satu jam. Apabila cuaca cerah, langit malam ini tentu akan terlihat lebih indah.


Dari kegiatan sebelumnya, Earth Hour telah terbukti mampu menghemat ratusan megawatt hanya di wilayah Jawa-Bali. Ketika pertama kali ikut serta tahun 2009, energi yang berhasil dihemat selama satu jam Earth Hour di DKI Jakarta dan Tangerang mencapai 50 megawatt, dan 180 megawatt di wilayah Jawa-Bali. Tahun berikutnya meningkat jadi 120 megawatt di DKI Jakarta dan Tangerang serta 811 megawatt di wilayah Jawa-Bali. (Sumber: Space, WWF)

Nb :
Sumber : Earth Hour
Ngeliat event kayak gini harusnya bisa dimanfaatin nih buat kalian2 yg memang menyukai langit malam khususnya buat para pecinta astronomi.... bisa dapetin suasana malam yang bener2 minim akan polusi cahaya... soalnya cahaya bagi seorang astronom itu merugikan... apalagi dengan kondisi lingkungan kita yang uda bener2 full sama bangunan yang gak nanggung2 nyenterin cahaya ke langit....


hmmm, padahal kita bisa menghemat sekaligus membantu para peneliti di bidang ini dengan cara menggunakan cup di lampunya... jadi setidaknya cahaya itu akan terfokus pada daerah tertentu tidak menyebar kemana2... jadi dengan adanya event ini cukup membantu sekaligus menyelamatkan bumi kita ....
Event ini merupakan event dunia .... sesuatu kontribusi yg besar dalam pelaksanaanya... karena memang seluruh dunia melakukannya.. berikut salah satu foto negara yg ikut serta dalam perayaan event ini :

Ilustrasi
Ilustrasi


Di indonesia sendiri juga ikut berpartisipasi dalam acara ini....khususnya  Jakarta (ibu kota tercinta) ^^" .... dan gak nanggung2 beberapa himpunan astronomi juga ikut dalam kegiatannya khususnya HAAJ (di bunderan HI), LS, JAC.... sayang kondisi cuaca tidak mendukung... khususnya tempat tinggal q di bandung diguyur hujan teruss... jadi belum bisa memanfaatkan event besar seperti ini... beda halnya dengan di jakarta... HAAJ (Himpunan Astronomi Amatir Jakarta) ttp melakukan pengamatan tetapi di hari minggu pagi... pengamatan yang dilakukan untuk melihat matahari... semangat untuk meneropong masi terpaku bagi para pesertanya.... malem hujan pagi ttp jalan..^^ semangat dan sukses terus ya kakak pengurus HAAJ .... :)


- Lita Lestari Utami -
Lita Lestari Utami
Lokasi    : Wisma Kerkhoven, Bosscha
Pukul     : 11.21 am
Kamera  : Nokia Xpress Music
Layaknya seseorang yang sedang mengintip dan bersembunyi melihat keaadaan luar dengan kondisi dalam yg gelap dan pintu terbuka.

- Lita Lestari Utami -

Lita Lestari Utami
Lokasi      : Pinggiran Jalan Setia Budi, Bandung.
Pukul       : 12.53
Kamera    : Samsung ES15.
Deskripsi :
Bunga ini tumbuh hanya dalam satu cabang saja. Sendiri dan tidak berkelompok. Bentuk yang kecil dan warna yang menarik terlalu bahaya untuk dirinya bertahan diri dari segala gangguan yang akan muncul dari sekitarnya. Bertahan satu kata yang harus dilakukan. Tak ada yang pasti.

Kredit Photo : Dok. Pribadi.


Penulis :  Lita Lestari Utami
Lita Lestari Utami
Lokasi    : Desa Panumbangan, Tasikmalaya
Pukul     : 01.56 pm
Kamera : Samsung ES15
Deretan pohon yang tersusun rapih diselingi pohon pisang diantaranya... membuat jalanan menuju pemakaman ini terlihat teduh... layaknya meneduhkan hati ketika berziarah untuk mengingat kembali sang khalik.
 

- Lita Lestari Utami -
Lita Lestari Utami
Lokasi    : Ciwalk - Bandung
Pukul     : 02.35 pm
Kamera  : Samsung ES15

Tampilan belakang hotel aston sebelah tempat perbelanjaan ciwalk yang diambil dari perumahan kawasan balubur.

- Lita Lestari Utami - 
Lita Lestari Utami
Kredit foto : Kak Rayhan
Wuah ijin2n dulu nih buat cerita ttg pak widya...^^ ..(ijin paaak) 

haaa, kali ini bahasannya seru... karena pak widya ini bisa aq bilang ayahnya anak2 HAAJ... Soalnya beliau memang pembina yang paling seriing ikut banyak kegiatan HAAJ dan gak jarang buat ngasih saran ini itu buat kelancaran acara2nya... tapi  bukan cuma acaranya aja.. para pengurus plus anggota yg sering bolak balik ke planet juga suka dikasi nasihat... bisa pke macem2 cara..hhe (pengalaman).

Pendapat q tentang pak widya ...hmmmm.. LUAARRR BIAASA... kenapa? pak widya itu punya sisi lain yang lebih hangat... aq pernah sesenggukan nangis karena pak wid sakit... gak jelas asalnya dari mana tuh... air keluar terus uda kayak keran... dan aq putusin untuk cerita dan nanya keadaan. Lain dari biasanya aq ngerasa beda dan benar2 jiwa kebapak-an. 

Bahkan selintas aq pernah berpikir setelah orang tua dan si om yang diceritain dibawah, pak wid orang selanjutnya yang akan aq perhatiin dari makanan, istirahatnya sampai kebiasaan ngerokoknya. hhe  Tapi ternyata susah bahasa di sms dan ketemuan langsung itu BEDA... aq lebih berani perhatian dan sedikit ngomelin kalo bandel gak mau makan ya cuma dari sms. Kalo aslinya pengennya kabur dibalik pintu sekret... Bener2 beda hawa ^^"  tapi sosok bapak yang menyenangkan... sedikit lebih modern di banding di rumah (kakek.. maaf ya... abis sk ngelarang2 jadi dibawa2 deh.. hhe)

Ok, keluar dr itu, pak widya ini sering jd korban rumahnya di acak2 para pengurus buat rapat hhe....khususnya rapat rutin tiap akhir tahun ... :) semoga gak bosen2 deh..... hhi (gaya sms ketawanya) .... 

OOOiya ampir lupa ^^" keterlibatan pak widya di dunia astronomi bener2 keren.... sering jadi perwakilan dr indonesia dalam berbagai event.... semoga banyak anak2 HAAJ yg bisa berperan aktif di dunia astronomi internasional kayak pak widya... mungkin om yuda mau nyusul....monggo...^^ kalo uda bisa ajarin cara2nya yaaak. jangan dipendem sendiri.. hhe 

Hal yang belum pernah kesampean sampai saat ini sama pak wid, itu dengan beliin jaket parasut yang sering beliau pakai... awal kepikiran saat star party cisarua.. saat hujan gede mengguyur perjalanan pulang... Bingung nyari yang sedikit sama dimana yak??? hmmmmm, ckckck...kalo ada yang liat kasih tahu ya... urgent nih :)
Lita Lestari Utami
Kredit: Lita
Sebenernya bukan nenek asli tapi panggilan khusus aja buat ponakan si 'Keisha' takut salah belajar manggil org... ^^  lebih tepatnya ini adalh orangtua q :)

Sebisa mungkin gak pernah ada niatan buat ngebantah sedikit pun.... gimana ceritanya coba, sedangkan sehari2nya aq sendiri dipanggil 'Neng' kadang 'Teh' sopan banget kan kalo lagi manggil anak2nya... umurnya yg uda menginjak 50an bikin aq makin pengen cepet2 sukses... biar ada yg bisa dikasi unjuk.... 
hmmm, sayangnya gak ada yg pernah tau kapan seseorang akan sukses... muka dan suara yg lembut bikin sedih kalo lagi dinasehatin.... gak tegaan .... bener2 bikin sedih.... Yang aq tau nenek berharap banyak dari ank2nya... bukan mau sharing2 sedih2 gak jelas..... tapi pengen ngasi tau aja berapa tahun lagi kita dapet kesempatan nunjukin yg terbaik dari kita selama mereka ada.... jangan sampe di sia2in dan akhirnya nyesel di akhir karena belum bisa nunjukin apa2... cuma org tua kan yg bangga meskipun mereka cuma dikasi sedikit... sedangkan org lain belum tentu ... meskipun itu org terdekat... hanya orang tua yg bener2 jujur kalo mereka itu bangga sama anak2nya...
Lita Lestari Utami
Salam sukses semuanya… :)

Mau sharing dikit nih ….
Baru tiga minggu jalan di d’BCN ini … Awalnya khawatir dan bingung mau ngapain yah di group ini dan planning apa yang aq siapkan setelah gabung….
Hmmm, rasanya belum terbayang….

Dan pagi tgl 22 kemarin aq liat di milis ada pengumuman mas phintor mau ke bandung… untuk sharing dengan para member d'BCN yg ada d bandung. Awalnya bingung pasti upline q mbak nirmala nyuruh aq ikut kegiatan itu.. Cuma satu kata yaitu BINGUNG. Aq belum pernah berhadapan dengan org dBCN apalagi yang datang bukan seumuran q … rasanya canggung dong takutnya aq gak bisa mencerna kata2 mereka yg begitu canggih karena uda berkutat lama di bisnis ini…. ^^"  maklum sedikit lemot kata banyak org ..hhe

Akhirnya dengan modal nekatku untuk bisa sukses dari dbc dan bisa nunjukin ke teman2 aq bahwa bisnis yang aq pilih ini bener2 jalur yang ‘BEDA' dr bisnis MLM yang lain… akhirnya kuputuskan untuk datang (terimakasi mba nirmala, telah menyarankan aq dan memberikan aq kata semangat malam sebelumnya)

Awalnya pukul 16.00 kita janjian di cafĆ© ngopi doeloe deket BEC…. Kebetulan ka yud mau rela nganterin... abis bener2 buta jalan ..hhu... Sebenernya sebagai org bandung baru aq juga gak terlalu ngerti dimana itu ya…. Sip! modal internet aq cari info ttg cafĆ© ini termasuk makanannya… jadi biar keliatannya santai pas disana…. gak keliatan grogi :)

Ok, berhubung ada keg lain aq baru berangkat jam 6… hiks telat 1 jam .. makin deg2an lagi aq dipercaya mereka gak ya…..

hmmm…..

Aq kaget plus2 bingguung banget….. pas aq nyampe di cafenya aq cuma liat 3 org dengan 1 anak kecil lucu sudah nunggu… (mas phintor, mba wati dan mba eni) ^^ “hmmm, ini kah dbc…. Aq mesti bergaul dengan org2 yang jauh diatas aq dengan pengalaman mereka yg segudang….(lebay mode on) :p

Saat pertama kali dateng….alhamdullillah mereka welcome banget …. Jauh dari perkiraan aq…. Ternyata usaha mereka semua bener2 top deh … mereka percaya sama sistem dbc ini …..bikin aq makin mantap lagi untuk bisa targetin taun depan ke bali…. Go SM (Senior Manager).  ^^

Tadinya aq bawa rombongan banyak karena memang mereka tertarik bisnis online….
Tapi alhasil cuma dua yang nyangkut…. dan ternyata mereka juga uda pernah punya pengalaman di MLM juga… kira2 percaya gak yah mereka bahwa bisnis MLM ini bener2 beda…. awal deg2an aq disuruh terangin ttg dbc ini ke temen2 aq…. Wong aq aja bingung…. Tapi stlh dibantu2 akhirnya q ngerti gimana sih cara nerangin ke org ttg dBCN ….. ditambah kita saling sharing ttg pencapaian target…

Gak nyangka dalam dua jam mereka bisa meyakinkan aq untuk lebih serius dan yakin akan semuanya… termasuk teman-teman yg aq bawa…. :)  sampe-sampe dua meja yang dipake cuma satu yang mesen makanan karena semua semangat buat bercerita dan bagi-bagi ilmunya di dBCN ini . Saluuut…

Makasi mas phintor, makasi mbak wati, mbak eni, mba rya, dan upline q mbak nirmala karena kalian aq bisa ikut OTO ini dan semakin yakin.. yakin.. dan yakin
Plus untuk kedua teman q yang mau ikut partisipasi heboh dalam OTO kali ini…..

Biar enak ngeliatnya ada dokumentasinya nih punya mbak wati (DL nya mas phintor) pas OTO Mas Phintor yg ke Bandung (ijin yaaaakk) :




- Lita Lestari Utami -


  


Lita Lestari Utami
Lokasi    : Tangkuban Perahu, Bandung
Pukul     : 11.14 am
Kamera  : Samsung ES15

Komposisi warna hutan dan keadaan langit dikawasan pariwisata terkenal di bandung (Tangkuban Perahu) mengharuskan para penikmat pemandangan saat itu berdecak kagum dan bersyukur kepada yang diatas (Sang Pencipta). 


- Lita Lestari Utami -

Lita Lestari Utami
Lokasi     : Tepi Pantai Pulau Pari
Pukul      : 06.08 am
Kamera   : Nikon S550
Ketika matahari baru saja menampakkan dirinya dan disaat yg sama seseorang berada di tepi pantai... inilah yang mereka lakukan. Menikmati suasana pagi hari dan kembali merenung.


- Lita Lestari Utami -





Lita Lestari Utami
Lokasi      : Pantai Pulau Pari
Pukul        : 05.47 pm
Kamera    : Nikon S550

Keindahan pemandangan sunset, ketika matahari mulai tersipu malu membuat sekelilingnya menjadi merah merona menampakkan sisi keindahan dari sunset.



- Lita Lestari Utami -
Lita Lestari Utami
Gambar 1. Ilustrasi pengembangan alam semesta
Alam semesta selalu menyingkap rahasia yang sangat besar dalam prosesnya sampai saat ini. Sehingga membuat setiap orang tak mampu lagi untuk mendiskripsikan / mengilustrasikan bagaimana alam semesta kita seharusnya. Hingga sampai saat ini tak ada yang mampu melukiskan secara pasti seperti apa wujud seharusnya dari alam semesta dan bagaimana sebelumnya alam semesta kita bisa terjadi bahkan sampai memiliki sebuah kehidupan didalamnya yaitu kita sebagai manusia (Sang penikmat).
Berbicara mengenai asal mula alam semesta kita terjadi, maka kita akan pula berbicara bagaimana sejarah itu termulai dari sebuah ledakan yang sangat dahsyat yang kita kenal dengan sebutan Big Bang (Dentuman Besar). Dimana keadaan alam semesta kita saat pertama kali itu, bermula dari sebuah titik yang sangat padat, memiliki kerapatan yang sangat besar, temperatur yang sangat panas dan terus mengembang dengan pesat hingga sampai saat ini. Proses pengembangannya kita anggap sebagai pola titik yang terdapat pada sebuah balon. Dimana titik tersebut akan terus membesar, memperluas daerah jangkauannya menjadi lebih besar yang kita ibaratkan dengan galaksi - galaksi yang ada di alam semesta jika terus terisi oleh materi udara. Materi udara ini bisa kita anggap sebagai materi penyusun dari alam semesta. Pengembangan alam semesta kita diikuti juga dengan pengembangan objek yang ada di dalamnya. Ilmu yang mempelajari proses pembentukkan alam semesta beserta pengembangannya (Evolusi) adalah Ilmu Kosmologi. 


Pengkajian mengenai proses pembentukkan alam semesta telah dilakukan para ilmuan sejak ratusan tahun silam. Dimana setiap teori-teori tersebut mencoba merasionalisasikan proses pembentukkan alam semesta dalam kajian ilmu pengetahuan. Berikut beberapa teori yang terkait yang menjabarkan bagaimana alam semesta kita terbentuk dan setelah pembentukkan tersebut akan menjadi apa alam semesta kita ini. Ada tiga teori yang mendasari dan semua tampak berbeda dan saling terbantah hingga sampai teori Big Bang yang menjadi dasar pegangan hukum fisika dan science modern.

1. Teori Keadaan Tetap
“Alam semesta itu sama di manapun atau bilamanapun atau dengan kata lain alam semesta selalu sama di mana-mana setiap saat.”
 
Pernyataan diatas menjelaskan bahwa alam semesta kita terbentuk berdasarkan prinsip kosmologi sempurna yaitu tidak berawal dan tidak berakhir. Konsep sempurna ini dalam bahasa universalnya dikenal sebagai Teori Keadaan Tetap (Steady State Cosmology). Namun teori ini tergoyahkan karena ternyata alam semesta kita, cenderung mengembang dan tidak tetap.

2. Teori Osilasi/ Big Crunch
“Materi alam semesta bergerak saling menjauhi kemudian akan berhenti lalu akan mengalami pemampatan demikian seterusnya secara periodik.”
Pernyataan tersebut secara jelas menjelaskan bahwa alam semesta kita sekarang sedang mengembang karena sebelumnya telah terjadi penyusutan. Dalam proses ini tidak ada materi yang rusak, hilang ataupun terbentuk. Proses yang terjadi hanya merupakan mampatan atau merenggang.

3. Teori Dentuman Besar / Big Bang
“ Seluruh materi dan energi dalam alam semesta pernah bersatu membentuk sebuah bola raksasa. Kemudian bola raksasa ini meledak sehingga seluruh materi mengembang karena pengaruh energi ledakan yang sangat besar.”
Berdasarkan pernyataan tersebut dan berdasarkan bukti ilmiah melalui gambaran yang didapat dari satelit – satelit seperti COBE, Teleskop luar angkasa Hubble, dan WMAP. Teori ini mampu menjelaskan bagaimana pembentukkan alam semesta dan proses pengembangannya.


Berdasarkan ketiga teori tersebut membuktikan bahwa alam semesta kita tidak cukup hanya sekedar diamati, dilihat dan dirasakan melainkan juga perlu dicari kebenarannya bagaimana kita bisa terjadi dari sebuah titik yang sangat padat dan panas tadi.


- Lita Lestari Utami -
Lita Lestari Utami
4 Desember 2010
Wisma Kerkhoven, Observatorium Bosscha, Lembang


Logo HAAJ
KK (Kelompok Keahlian) Astronomi ITB telah mengadakan sebuah acara pada tanggal 4 Desember 2010, dalam rangka menyambut ‘Dark Matter Awareness Week’. Acara ini sejenis diskusi karena yang hadir bebas mengutarakan pendapat dan pengetahuannya mengenai apa itu dark matter. Narasumber yang dihadirkan tidak hanya menyampaikan materi mengenai dark matter, tetapi juga menyampaikan eksperimen yang telah ataupun yang sedang dilakukan. 
Para peserta yang hadir merupakan perwakilan dosen, mahasiswa, media massa, serta komunitas astronomi. HAAJ sebagai komunitas astronomi mendapat kesempatan untuk menghadiri acara tersebut. Diskusi ini dijadwalkan akan dimulai pada pukul 09.00 - 12.00 WIB, tetapi antusias yang tinggi dari pemateri dan para peserta membuat acara yang dijadwalkan memilki durasi 3 jam, menjadi 7 jam dan baru berakhir pada pukul 16.00 WIB. Diskusi ini dibagi dalam 5 sesi dengan 4 narasumber terkait materi. Berikut rangkaian sesi acaranya :

Sesi 1
Narasumber : Dr. Hesty Wulandari
Materi          : Overview about Dark Matter
Pada sesi pertama, Ibu Hesty menjelaskan tentang pembagian dark matter menjadi dua golongan yaitu golongan baryonic dark matter dan golongan non-baryonic dark matter. Golongan baryonic dark matter merupakan dark matter yang tersusun dari materi-materi umum yang kita kenal, namun alasan mengenai penggolongannya ke dalam golongan dark matter adalah dikarenakan radiasi elektromagnetik yang dipancarkan oleh benda tersebut sangat lemah sekali, akibatnya tidak bisa terdeteksi oleh alat yang ada saat ini. Adapun mengenai non-baryonic dark matter adalah dark matter yang berasal dari unsur-unsur baru yang tidak memancarkan radiasi elektromagnetik, namun dark matter non-baryonic ini masih berupa teori dan belum ditemukan keberadaannya secara observasi.

Sesi 2
Narasumber : Dr. Ikbal Arifyanto
Materi          : Dark Matter di Galaksi Milky Way
Pada sesi ini Bapak Ikbal menjelaskan tentang keberadaan dark matter di galaksi kita. Berdasarkan kurva rotasi bahwa semakin jauh jarak dari pusat galaksi maka seharusnya distribusi massanya semakin besar. Namun hal tesebut bertentangan dengan distribusi luminositasnya, dengan kata lain ada massa yang ‘hilang’ pada jarak yang jauh dari pusat galaksi. Massa yang ‘hilang’ tersebut kita kenal sebagai dark matter. Karena luminositas pada bagian halo gaksi sangat kecil, maka dapat dipastikan bahwa distribusi dark matter yang terbesar adalah pada halo galaksi

Sesi 3
Narasumber : Dr. L. T. Handoko.
Materi          : Particle Zoo.
Pak Handoko pada sesi ini menjelaskan tentang apa itu dark matter dalam konsep partikel elementer. Beliau juga menjelaskan tentang ketidak mampuan model atom standar dalam menjelaskan konsep neutrino bermuatan, sehingga saat ini bermunculan para fisikawan yang mengungkapkan model atom yang baru yang dikenal dengan model atom khusus untuk melengkapi ketidak sempurnaan konsep model atom standar tersebut. Namun sampai saat ini dari berbagai macam teori yang disampaikan oleh para ahli fisika partikel belum dapat dipastikan teori mana yang dapat mendekati kesempurnaan.

Sesi 4
Narasumber : Dr. Premana W. Premadi.
Materi        : Dark Matter dalam Struktur Skala Besar Alam Semesta.
Bu Nana pada sesi ini menjelaskan tentang perbedaan antara dark matter dengan dark energy yang seringkali kerap membuat bingung sebagian orang. Beliau menjelaskan tentang konsep ketidak seimbangan antara massa yang dimiliki oleh suatu galaksi dengan massa yang diamati. Konsep tersebut yang mendorong penelitian tentang dark matter sampai pada penelusuran mengenai apa saja kandidat dark matter itu. Sementara konsep dark energy dipercaya karena fakta bahwa alam semesta kita ini mengembang dipercepat, pengembangan alam semesta yang dipercepat ini tentu memerlukan suatu gaya yang besar yang disebut dark energy. Beliau juga menjelaskan tentang efek gravitational lensing sebagai pengukur massa yang akurat

Sesi 5
Narasumber : Dr. Hesty Wulandari
Materi          : Direct & Indirect Detection of Dark Matter
Pada sesi beliau yang ke dua ini, Ibu Hesty menjelaskan tentang dark matter yang tergolong dalam non-baryonic dark matter. Beliau mengemukakan salah satu kandidat non baryonic dark matter yaitu WIMPs (Weakly Interacting Massive Particles) dan bagaimana cara mendeteksinya. Namun konsep mengenai WIMPs ini masih berupa teori yang belum terdeteksi keberadaannya.

Berikut publikasi diskusi mengenai ‘Dark Matter’ :
Presentasi Dr. Ikbal Arifyanto.


Presentasi Dr. Premana W. Premadi.
Sesi tanya jawab.
Suasana saat istirahat.
Peserta yang hadir.



- Lita Lestari Utami -
Lita Lestari Utami
Jikalau kita berbicara mengenai dunia antariksa, maka tidak akan ada pernah habisnya misteri tersebut dapat terungkap secara keseluruhan. Alam semesta kita begitu menakjubkan, mulai dari bintang yang lahir dan akhirnya mati, planet-planet yang mengitari matahari, sinar kosmik, dan hal-hal misterius lainnya yang masih menjadi misteri dalam ilmu sains manusia.
.
Ada dua cabang ilmu dasar yang mempelajari alam semesta kita, yaitu ilmu  Astronomi dan Kosmologi. Jika ilmu astronomi mempelajari benda-benda angkasa di luar bumi yang merupakan salah satu ilmu tertua dalam peradaban manusia. Maka setelah manusia mengenal metode ilmiah, ilmu fisika, dan teknologi observasi berkembang, kemudian kosmologi lahir sebagai ilmu yang mempelajari asal-muasal, komposisi, dan perkembangan alam semesta. 
.
Tidaklah sulit untuk mencari objek astronomi, dua contoh yang paling dekat dengan kehidupan kita sehari-hari adalah matahari dan bulan. Matahari merupakan salah satu anggota keluarga bintang yang memancarkan cahaya hasil dari reaksi nuklir fusi. Seperti bintang lainnya, matahari pada suatu saat akan kehabisan bahan bakar untuk reaksi nuklirnya dan kemudian mati. Sementara bulan sendiri merupakan keluarga satelit yang mengorbit pada sebuah planet biru karena pengaruh gravitasi dari planet tersebut. Planet tersebut adalah bumi yang kita tinggali sekarang.
Tidak perlu instumen canggih untuk mencari benda-benda angkasa hanya sekedar berbekal keinginan kuat untuk mengetahui, kita sudah dapat memulai belajar sebuah ilmu yaitu astronomi. Tapi bagaimana dengan kosmologi ?

Siaran Semut Pada Pesawat Televisi

Gambar 1. Efek CMB.
Mungkin kita tidak sadar, seperti halnya astronomi, ada dua contoh objek kosmologi yang paling dekat dengan kehidupan kita. Pertama adalah kegelapan di malam hari, kedua adalah siaran “semut” yang muncul saat pergantian satu canel ke canel lain di pesawat televisi kita. Sekitar 1% dari “semut” yang kita lihat tersebut, 1% tersebut berasal dari Cosmic Microwave Background (CMB/Latar Kosmik Gelombang Radio). CMB merupakan objek yang paling berharga saat ini dalam ilmu kosmologi.


Malam Hari yang Gelap
Gambar 2. Keadaan Langit Saat Gelap.
Fenomena malam hari yang gelap terlihat sederhana, namun penjelasannya tidaklah begitu sederhana dalam kosmologi. Kosmologi menganut prinsip bahwa alam semesta dalam skala besar bersifat isotropik dan homogen; karena ada lebih dari 400 miliar (1 miliar = 109) bintang di dalam galaksi kita. Dengan kata lain bumi kita ‘dikepung’ oleh bintang-bintang itu. Maka seharusnya bumi kita saat ini harus dalam kondisi terang-benderang baik siang ataupun malam. Paradoks ini disebut Paradoks Olber (Heinrich Olber, Astronom Jerman, 1758–1840).

Salah satu solusi paradoks ini seolah menyaratkan alam semesta memiliki umur tertentu dan mengembang. Dan ini adalah dua karakter alam semesta yang penting dalam ilmu kosmologi. Jadi, malam hari yang gelap adalah satu dari dua contoh objek kosmologi yang paling dekat dengan kehidupan kita.

Radiasi Latar Kosmik Gelombang Radio (CMB)

Gambar 3. Penzias (kiri) dan Wilson (kanan).
Radiasi latar kosmik gelombang radio (biasa disingkat dengan CMB) adalah radiasi elektromagnetik dengan frekuensi pada daerah gelombang radio. CMB pertama kali terdeteksi secara tidak sengaja oleh Arno Penzias dan Robert Wilson pada tahun 1965 (dua orang insinyur Bell Telephone Laboratories), yang sedang melakukan riset untuk memperbaiki transmisi data komunikasi untuk kepentingan industri. Mereka mendapat kesulitan untuk menghilangkan gelombang gangguan (noise) pada daerah gelombang radio yang diterima antena mereka dari segala arah. Segala cara sudah dilakukan termasuk mengusir burung-burung yang bersarang di bagian dalam antena dan membersihkan dari kotorannya.

Diselidiki lebih dalam, ternyata gangguan ini merupakan efek CMB, yang sebelumnya sudah diprediksi oleh George Gamow (Fisikawan Ukraina, 1904–1968) pada tahun 1946 sebagai salah satu konsekuensi dari Teori Dentuman Besar (Bigbang Theory). Teori dentuman besar dicetuskan pertama kali oleh Georges LemaĆ®tre (Fisikawan Belgia dan juga pendeta katolik, 1894–1966) pada tahun 1931. Teori ini menjelaskan kejadian awal alam semesta dari sebuah titik kecil masif tanpa dimensi dan kemudian meledak sehingga kemudian terciptalah dimensi ruang-waktu, radiasi, dan materi. Sisa-sisa radiasi yang terjadi saat dentuman itu, sesuai dengan teori ini, seharusnya masih ada sampai sekarang dalam bentuk gelombang radio. Penzias dan Wilson mendapatkan Nobel pada tahun 1978 atas pembuktian eksistensi radiasi ini.

Gambar 4. Sejarah Singkat Alam Semesta.
Sejarah singkat alam semesta sampai saat ini, fisika kita belum mapan untuk menjelaskan kejadian dari Dentuman Besar sampai dengan masa Inflasi. Inflasi adalah proses di mana alam semesta mengembang 1030 kali dalam waktu 10-35 detik. Saat berusia sekitar 300.000 tahun, cahaya terbebas dari lautan partikel sub-atomik. Cahaya inilah yang disebut radiasi CMB. Pola penyebaran cahaya ke segenap penjuru alam semesta bisa dilacak dari keberadaan CMB sekarang. Diilustrasikan di samping bagaimana satelit WMAP menghasilkan peta CMB yang memberikan gambaran kepada kita bagaimana kejadian pada saat alam semesta berusia 300.000 tahun.

CMB sebagai Pembuka Jalan
Jika saja Heinrich Olbert mengetahui keberadaan CMB, maka mungkin dia tidak akan membuat paradoksnya. Seperti halnya cahaya tampak (pada panjang gelombang 380 nanometer–780 nanometer), CMB juga terdiri dari partikel cahaya (foton), tapi pada panjang gelombang radio (sekitar 1 milimeter sampai dengan 10 milimeter). Foton-foton CMB ini mengisi penuh alam semesta kita dengan kerapatan 400 per cm3 (Kira-kira ada sekitar 400 foton CMB menembus ujung ibu jari kita setiap saat). Jadi dari satu sisi, Olbert benar bahwa seharusnya bumi kita dihujani cahaya dari segala arah, sayangnya cahaya itu bukanlah cahaya tampak.

Sampai saat ini CMB adalah bukti terkuat dari kebenaran Teori Dentuman Besar. Teori ini memprediksi bahwa alam semesta transparan terhadap cahaya setelah berumur 300 ribu tahun (formasi galaksi terbentuk setelah 5 miliar tahun). Sebelum itu alam semesta masih berupa lautan partikel-partikel subatomik yang sangat padat dengan temperatur sangat tinggi (dalam orde miliar Kelvin). Seiring dengan pertambahan umur dan pengembangan alam semesta, temperatur juga menurun. Saat cahaya lepas dari “lautan” tersebut, temperatur alam semesta sekitar 3.000 K (Temperatur yang sama untuk foton yang melesat saat itu).

Satelit COBE (Cosmic Background Explorer) yang diluncurkan pada tahun 1989 mengukur temperatur CMB saat ini 2.725 +/- 0.002 K (disebut juga temperatur alam semesta) dan membuktikan bahwa radiasi CMB mengikuti hukum Radiasi Kotak Hitam (Blackbody Radiation). Selain mengukur temperatur, Satelit COBE juga “memotret” CMB dan menemukan fluktuasi kecil temperatur pada CMB (anisotropi CMB). Fluktuasi ini kemudian dipelajari sebagai indikasi bagaimana materi dan radiasi terdistribusi saat alam semesta masih sangat muda. Pemahaman ini adalah kunci untuk memahami bagaimana galaksi dan struktur berskala besar pengisi alam semesta kita terbentuk.

Satelit COBE kemudian dilanjutkan oleh Satelit WMAP (Wilkinson Microwave Anisotropy Probe) untuk mendapatkan fluktuasi CMB dengan akurasi lebih tinggi. Satelit ini diluncurkan pada tahun 2001 dan memberikan hasil lebih mengejutkan daripada COBE. Salah satunya adalah perhitungan kandungan Alam Semesta yang terdiri dari komposisi 4% dari materi dan radiasi yang kita kenal, 22% dari materi tak-dikenal (disebut Dark Matter), dan 74% dari energi yang misterius (disebut Dark Energy).

Gambar 5. Hasil pemetaan CMB o/ Satelit WMAP.
Bayangkan anda di dalam sebuah ruangan berbentuk bola dan menggambar di dinding bagian dalam ruangan tersebut. Dinding kemudian dibentang menjadi 2 dimensi. Beginilah Satelit COBE dan WMAP mendeteksi CMB kesegala arah dan kemudian memetakannya dalam 2 dimensi. Terlihat peningkatan kualitas dan akurasi gambar. Bagian berwarna merah menunjukkan titik temperatur tertinggi, sementara yang berwarna biru menunjukkan titik temperatur terendah.

Sudah banyak riset terfokus pada CMB dilakukan, mengkaji dari segala aspek seperti temperatur, energi, fluktuasi, dan parameter-parameter kosmologi. Semua riset itu, walau berbeda alat dan metoda ukur, menunjukkan satu arah yang sama: CMB adalah kunci utama untuk mempelajari lebih jauh bagaimana alam semesta saat muda dulu dan nantinya bagaimana alam semesta tercipta dan berakhir.

Dark Matter dan Dark Energy
Keberadaan Dark Matter  terdeteksi dari ketidakcocokan antara perhitungan perputaran Galaksi Bima Sakti (galaksi di mana tata surya kita berada) dan pengamatan (observasi) langsung kecepatan galaksi. Dari pengetahuan kita tentang sifat fisik Galaksi Bima Sakti (terutama massa dan ukuran galaksi), kita bisa menghitung kecepatan perputaran galaksi. Namun, pengamatan kecepatan galaksi menunjukkan hasil lain yang menandakan bahwa ada massa yang tidak teridentifikasikan dalam Galaksi Bima Sakti. Massa yang tidak teridentifikasikan inilah yang dinamai Dark Matter.

Dark Matter tidak memancarkan atau memantulkan radiasi (berbeda dengan Lubang Hitam yang menyerap dan juga memancarkan radiasi). Hal ini membuat astronom kesulitan untuk mendeteksinya. Sejauh ini astronom mendeteksi benda-benda langit dengan penangkapan radiasi dari benda-benda tersebut; spektrum radiasi dari masing-masing benda memberikan karakteristik fisik dari benda tersebut. Selain dari pengamatan kecepatan galaksi, Dark Matter bisa dideteksi dari pengaruh gaya gravitasi yang dipancarkannya. Satelit WMAP menyatakan 22% Alam Semesta terdiri dari Dark Matter.

Sementara Dark Energy adalah energi yang melawan gaya gravitasi yang disebut juga anti-gravitasi. Energi ini sudah diprediksi oleh Teori Relativitas Umum Einstein, energi inilah yang menyebabkan alam semesta sedang mengembang dengan percepatan tertentu, mengalahkan gaya gravitasi, seperti saat ini. Alam semesta mengembang dengan percepatan tertentu telah dibuktikan oleh Edwin Hubble (Astronom Amerika Serikat, 1889 – 1953) pada tahun 1929. Satelit WMAP mendeteksi 74% komposisi Alam Semesta adalah Dark Energy. Beberapa eksperimen berteknologi canggih dan beragam metode sedang dirancang untuk melacak lebih akurat eksistensi Dark Matter dan Dark Energy.

Gambar 6. Komposisi Alam Semesta.
Sementara itu, materi yang terbuat dari atom-atom, atom-atom yang tersusun dari proton-neutron-elektron, dan proton-neutron yang terbuat dari quark, serta radiasi sebagai manifesto cahaya hanyalah mengisi 4% dari Alam Semesta kita. Dengan kata lain, ilmu fisika kita yang sudah kita anggap mapan hanyalah sanggup untuk menjelaskan 4% dari Alam Semesta kita. Itu pun belum sempurna karena masih banyak hal-hal yang belum sempurna terjelaskan dari interaksi materi dan radiasi.

Baik Dark Matter maupun Dark Energy adalah tambahan misteri di dunia sains kita. Berbeda dari misteri-misteri lainnya dalam dunia sains yang masih seputar interaksi materi dan radiasi, dua misteri ini memiliki keunikan tersendiri: kita tidak tahu apakah mereka terbuat dari materi atau radiasi yang sama dengan yang kita kenal.

Fisika kita belum selesai, sains kita masih jauh dari sempurna. Pencarian masih jauh, malah mungkin tidak akan pernah terbuka seutuhnya. Beginikah sang pencipta menebarkan ayat-ayat Nya untuk dibaca oleh kita dan kemudian pada akhirnya kita harus tersadar bahwa perbandingan ilmu-Nya yang Dia izinkan untuk kita pelajari seperti air lautan dan setetes embun yang jatuh dari daun?


Sumber : www.wikipedia.org

Penulis : Lita Lestari Utami