Gambar 1. Ilustrasi pengembangan alam semesta |
Alam semesta selalu menyingkap rahasia yang sangat besar dalam prosesnya sampai saat ini. Sehingga membuat setiap orang tak mampu lagi untuk mendiskripsikan / mengilustrasikan bagaimana alam semesta kita seharusnya. Hingga sampai saat ini tak ada yang mampu melukiskan secara pasti seperti apa wujud seharusnya dari alam semesta dan bagaimana sebelumnya alam semesta kita bisa terjadi bahkan sampai memiliki sebuah kehidupan didalamnya yaitu kita sebagai manusia (Sang penikmat).
Berbicara mengenai asal mula alam semesta kita terjadi, maka kita akan pula berbicara bagaimana sejarah itu termulai dari sebuah ledakan yang sangat dahsyat yang kita kenal dengan sebutan Big Bang (Dentuman Besar). Dimana keadaan alam semesta kita saat pertama kali itu, bermula dari sebuah titik yang sangat padat, memiliki kerapatan yang sangat besar, temperatur yang sangat panas dan terus mengembang dengan pesat hingga sampai saat ini. Proses pengembangannya kita anggap sebagai pola titik yang terdapat pada sebuah balon. Dimana titik tersebut akan terus membesar, memperluas daerah jangkauannya menjadi lebih besar yang kita ibaratkan dengan galaksi - galaksi yang ada di alam semesta jika terus terisi oleh materi udara. Materi udara ini bisa kita anggap sebagai materi penyusun dari alam semesta. Pengembangan alam semesta kita diikuti juga dengan pengembangan objek yang ada di dalamnya. Ilmu yang mempelajari proses pembentukkan alam semesta beserta pengembangannya (Evolusi) adalah Ilmu Kosmologi.
Pengkajian mengenai proses pembentukkan alam semesta telah dilakukan para ilmuan sejak ratusan tahun silam. Dimana setiap teori-teori tersebut mencoba merasionalisasikan proses pembentukkan alam semesta dalam kajian ilmu pengetahuan. Berikut beberapa teori yang terkait yang menjabarkan bagaimana alam semesta kita terbentuk dan setelah pembentukkan tersebut akan menjadi apa alam semesta kita ini. Ada tiga teori yang mendasari dan semua tampak berbeda dan saling terbantah hingga sampai teori Big Bang yang menjadi dasar pegangan hukum fisika dan science modern.
1. Teori Keadaan Tetap
“Alam semesta itu sama di manapun atau bilamanapun atau dengan kata lain alam semesta selalu sama di mana-mana setiap saat.”
Pernyataan diatas menjelaskan bahwa alam semesta kita terbentuk berdasarkan prinsip kosmologi sempurna yaitu tidak berawal dan tidak berakhir. Konsep sempurna ini dalam bahasa universalnya dikenal sebagai Teori Keadaan Tetap (Steady State Cosmology). Namun teori ini tergoyahkan karena ternyata alam semesta kita, cenderung mengembang dan tidak tetap.
2. Teori Osilasi/ Big Crunch
“Materi alam semesta bergerak saling menjauhi kemudian akan berhenti lalu akan mengalami pemampatan demikian seterusnya secara periodik.”
Pernyataan tersebut secara jelas menjelaskan bahwa alam semesta kita sekarang sedang mengembang karena sebelumnya telah terjadi penyusutan. Dalam proses ini tidak ada materi yang rusak, hilang ataupun terbentuk. Proses yang terjadi hanya merupakan mampatan atau merenggang.
3. Teori Dentuman Besar / Big Bang
“ Seluruh materi dan energi dalam alam semesta pernah bersatu membentuk sebuah bola raksasa. Kemudian bola raksasa ini meledak sehingga seluruh materi mengembang karena pengaruh energi ledakan yang sangat besar.”
Berdasarkan pernyataan tersebut dan berdasarkan bukti ilmiah melalui gambaran yang didapat dari satelit – satelit seperti COBE, Teleskop luar angkasa Hubble, dan WMAP. Teori ini mampu menjelaskan bagaimana pembentukkan alam semesta dan proses pengembangannya.
Berdasarkan ketiga teori tersebut membuktikan bahwa alam semesta kita tidak cukup hanya sekedar diamati, dilihat dan dirasakan melainkan juga perlu dicari kebenarannya bagaimana kita bisa terjadi dari sebuah titik yang sangat padat dan panas tadi.
Berdasarkan ketiga teori tersebut membuktikan bahwa alam semesta kita tidak cukup hanya sekedar diamati, dilihat dan dirasakan melainkan juga perlu dicari kebenarannya bagaimana kita bisa terjadi dari sebuah titik yang sangat padat dan panas tadi.
- Lita Lestari Utami -
Posting Komentar