Malam  minggu ini, tepat tanggal 10 Desember 2011 kita tidak akan melihat  sinar Bulan seperti biasanya. Penampakan langit akan terlihat berbeda  dengan fenomena Astronomi dari penampakan Bulan yang dikenal dengan GBT  (Gerhana Bulan Total). Jadi bisa dipastikan jangan sampai terlewatkan  moment Gerhana Bulan terakhir yang berada di penghujung akhir tahun ini.  Jika begitu, mari persiapkan pengamatannya dengan baik. Tapi  sebelum kita melihat fenomena GBT malam minggu nanti ada baiknya kita  lebih mengenal apa itu Gerhana Bulan Total secara keseluruhan.
Apa Itu Gerhana Bulan ?
Gerhana  Bulan terjadi saat sebagian atau keseluruhan penampang Bulan tertutup  oleh bayangan Bumi. Hal itu terjadi bila Bumi berada di antara Matahari  dan Bulan pada satu garis lurus yang sama. Dengan penjelasan lain,  Gerhana Bulan muncul bila Bulan sedang beroposisi dengan Matahari.
![]()  | 
| Posisi Matahari, Bumi dan Bulan saat terjadi gerhana bulan | 
Bulan  diperkirakan membutuhkan waktu 29,53 hari untuk bergerak dari satu  titik oposisi ke titik oposisi lainnya. Maka seharusnya jika terjadi  Gerhana Bulan, akan diikuti dengan Gerhana Matahari karena kedua node  tersebut terletak pada garis yang menghubungkan antara Matahari dengan  Bumi.
Berikut macam-macam Gerhana Bulan : 
a. Gerhana Bulan Total : Pada gerhana ini, Bulan akan tepat berada pada daerah bayangan umbra Bumi.
a. Gerhana Bulan Total : Pada gerhana ini, Bulan akan tepat berada pada daerah bayangan umbra Bumi.
b. Gerhana Bulan Sebagian  : Pada gerhana ini, tidak seluruh bagian Bulan terhalangi dari Matahari  oleh Bumi. Sedangkan sebagian permukaan Bulan yang lain berada di  daerah penumbra. Sehingga masih ada sebagian sinar Matahari yang sampai ke permukaan Bulan.
c. Gerhana Bulan Penumbra : Pada gerhana ini, seluruh bagian Bulan berada di bagian penumbra. Sehingga Bulan masih dapat terlihat dengan warna yang suram.
  
c. Gerhana Bulan Penumbra : Pada gerhana ini, seluruh bagian Bulan berada di bagian penumbra. Sehingga Bulan masih dapat terlihat dengan warna yang suram.
Bagaimana dengan Gerhana Bulan Total ?
Sebelum  kita melihat fenomena Astronomi seperti GBT alangkah baiknya kita  mengenal terlebih dahulu tentang definisi dari Gerhana Bulan Total.  Gerhana Bulan Total ialah tertutupnya penampang Bulan secara keseluruhan  (total) karena tertutup oleh bayangan Bumi. Hal itu terjadi ketika Bumi  berada di antara Matahari dan Bulan pada satu garis lurus yang sama  (oposisi). Jadi, bisa dikatakan sinar Matahari tidak dapat mencapai  Bulan sepenuhnya karena terhalang oleh Bumi.
Apa Perbedaan Bulan Purnama dengan Gerhana Bulan ?
Secara  posisi Bulan Purnama hampir sama susunannya dengan Gerhana Bulan. Lalu,  apa yang membedakannya ? Ternyata kemiringan bidang orbit Bulan terhadap  ekliptika sebesar 5.2o yang membuat tidak setiap Bulan baru  mengakibatkan terjadinya Gerhana Matahari dan tidak setiap Bulan Purnama  akan terjadi Gerhana Bulan. Perpotongan bidang orbit Bulan dengan  ekliptika akan memunculkan 2 buah titik potong yang disebut node (titik  dimana Bulan memotong bidang ekliptika). Gerhana Bulan ini hanya akan terjadi saat Bulan beroposisi pada node  tersebut. Sehingga tidak setiap Bulan purnama bisa di katakan Gerhana  Bulan Total. Perpotongan dua bidang tersebut membentuk garis yang  berputar di dalam periode 18,6 tahun. Artinya, akan terjadi perulangan  gerhana yang dinamakan periode saros. Dalam satu tahun bisa terjadi 5-7  kali gerhana baik Matahari maupun Bulan.
![]()  | 
| Fase bulan purnama | 
Apa yang menyebabkan warna merah pada penampakan GBT ?
Sebenarnya,  pada peristiwa Gerhana Bulan, seringkali Bulan masih dapat terlihat.  Ini dikarenakan masih adanya sinar Matahari yang dibelokkan ke arah  dalam oleh atmosfer Bumi.  Namun lama kelaman sinar tersebut menghilang dan seperti penampakan  Bulan baru, Bulan tersebut tidak dapat dilihat secara jelas  penampakannya sampai akhirnya ketika memasuki puncaknya (umbra) kita  dapat melihat penampakan Bulan yang berwarna merah. 
Gerhana  Bulan Total akan menghasilkan penampakan Bulan dengan permukaan yang  berwarna merah. Hal ini dikarenakan secara bentuk Matahari lebih besar  daripada Bumi maka, masih terdapat cahaya Matahari yang masuk di  atmosfer dan kemudian dibelokkan ke arah dalam yang akhirnya diterima  oleh Bulan. Kebanyakan sinar yang dibelokkan ini memiliki spektrum  cahaya merah. Itulah sebabnya pada saat Gerhana Bulan akan tampak  berwarna merah tembaga.
Tetapi  Gerhana Bulan Total yang kita dapat lihat akhir-akhir ini memiliki  warna merah yang lebih gelap hampir menuju ke arah warna merah bata. Hal  ini dikarenakan salah satu penyebabnya ialah kualitas udara yang buruk  (polusi udara) terjadi di wilayah kita mengamat. Warna yang dihasilkan  polusi menyebabkan warna penampakan dari GBT lebih tegas dan lebih  gelap.
Bagaimana cara mengamati GBT ?
Pada tanggal 10 Desember nanti kita dapat bersiap-siap untuk melihat GBT dimulai sekitar pukul 18.00 hingga 24.00 WIB. Gerhana  Bulan dapat kita amati hanya dengan mata telanjang dan tidak akan  berbahaya sama sekali. Selain menggunakan mata telanjang, untuk  memperjelas penampakan dari Bulan kita dapat menggunakan alat bantuan  binokular, teleskop, ataupun jika anda tak sempat keluar rumah dapat  menyaksikannya melalui internet (streaming). Jadi silahkan tandai  kalender Anda, agar fenomena ini tidak terlewatkan begitu saja.
Bagaimana Cara Membaca Fase GBT ?
Gerhana  10 Desember nanti kita sudah bisa bersiap-siap menyiapkan segala  keperluan pengamatan dll. dimulai pukul 18.00 WIB. Bagaimana cara kita  melihat kontak yang terjadi pada penampang Bulan? Tentunya kita  memerlukan peta ilustrasi yang menggambarkan keadaan tersebut bersama  catatan waktunya. Berikut beberapa istilah yang mesti kita ketahui  sebelum akhirnya memutuskan menggunakan peta sebagai acuan.
Kontak Awal Penumbra Bumi (P1)
Kontak  awal penumbra Bumi atau disebut P1 bisa kita lihat dimulai pukul  18:33:32 WIB. Pada saat itu ditandai dengan masuknya Bulan ke awal  bayangan penumbra Bumi. Perubahan yang terjadi adalah berkurangnya  kecerlangan dari cahaya Bulan. Namun kita tidak akan dapat membedakannya  secara kasat mata. Kecuali memakai teleskop atau peranti elektronik  lainnya yang berfungsi membesarkan gambar objek. 
Kontak Awal Umbra (U1)
Lalu  pada pukul 19:45:42 WIB, Bulan akan masuk ke umbra Bumi (U1). Inilah  saat terbaik mengamati gerhana, yaitu ketika Bulan purnama mulai berubah  bentuk. Perlahan-lahan tepian Bulan menjadi gelap, seperti bakpao yang  di gigit bagian tepinya atau kita sebut sabit sampai akhir berubah  penampakannya menjadi gelap semua.
Kontak Total Awal Umbra (U2)
Sedangkan  kontak total awal gerhana atau U2 dapat disaksikan pada pukul 21:06:16  WIB. Pada saat puncak gerhana, diperkirakan magnitudonya mencapai 1,1061  sehingga Bulan masih dapat dilihat jelas oleh mata telanjang sekalipun.  Di saat inilah penampakkan yang ingin dilihat semua pengamat.  Berubahnya Bulan dari yang berwarna gelap berubah sedikit demi sedikt  memunculkan warna kemerahannya sampai akhirnya kita akan melihat  penampakan Gerhana Bulan Total dengan ciri khasnya yang berwarna merah  tembaga (fase mid). 
 
Kontak Total Akhir Umbra (U3)
Untuk kontak total akhir Bulan berada di bayangan umbra Bumi sekitar pada pukul 21:57:24 WIB.
Kontak Akhir Umbra (U4)
Kontak Akhir Umbra (U4)
Sedangkan kontak akhir umbra (U4) memasuki pukul 23:17:58 WIB. Bulan mulai terlihat samar kembali.
 
Kontak Akhir Penumbra (P4)
Terakhir,  Bulan akan berada di penumbra dan mengakhiri gerhananya yaitu sekitar  pukul 00:30:00 WIB. Bulan mengakhiri fase gerhana samarnya yang artinya  berakhirlah seluruh fase Gerhana Bulan Total terakhir di Tahun 2011 ini.
Keterangan :
Umbra = Bagian gelap
Penumbra Bagian Samar
Berapa Lama Durasi Gerhana Bulan Total ?
 
Waktu Indonesia Bagian Barat
Kontak Awal Penumbra Bumi (P1) = 18:33:32 WIB
Kontak Awal Umbra (U1) = 19:45:42 WIB
Kontak Total Awal Umbra (U2) : 21:06:16 WIB
Puncak Gerhana = 21:31:49 WIB
Kontak Total Akhir Umbra (U3) = 21:57:24 WIB
Kontak Akhir Umbra (U4) = 23:17:58 WIB
Kontak Akhir Penumbra (P4) = 00:30:00 WIB
Waktu Indonesia Bagian Tengah
Kontak Awal Penumbra Bumi (P1) = 19:33:32 WITA
Kontak Awal Umbra (U1) = 20:45:42 WITA
Kontak Total Awal Umbra (U2) = 22:06:16 WITA
Puncak Gerhana = 22:31:49 WITA
Kontak Total Akhir Umbra (U3) = 22:57:24 WITA
Kontak Akhir Umbra (U4) = 00:17:58 WITA
Kontak Akhir Penumbra (P4) = 01:30:00 WITA
Waktu Indonesia Bagian Timur
Kontak Awal Penumbra Bumi (P1) = 20:33:32 WIT
Kontak Awal Umbra (U1) = 21:45:42 WIT
Kontak Total Awal Umbra (U2) = 23:06:16 WIT
Puncak Gerhana = 23:31:49 WIT
Kontak Total Akhir Umbra (U3) = 23:57:24 WIT
Kontak Akhir Umbra (U4) = 00:17:58 WIT
Kontak Akhir Penumbra (P4) = 01:30:00 WIT
Durasi Penumbra = 05 jam, 56 menit, 28 detik.
Durasi Umbra = 03 jam, 32 menit, 17 detik.
Durasi Gerhana Total = 51 menit, 08 detik.
Setelah  mengetahui durasi dari masing-masing fase, berikut beberapa jadwal  waktu serta kontak dengan penumbra serta umbra di wilayah Indonesia baik  Wilayah Indonesia Bagian Barat (WIB), Wilayah Indonesia Bagian Tengah  serta Wilayah Indonesia Bagian Timur (WIT). Berikut jadwal setiap  wilayah bagian :
Waktu Indonesia Bagian Barat
Kontak Awal Penumbra Bumi (P1) = 18:33:32 WIB
Kontak Awal Umbra (U1) = 19:45:42 WIB
Kontak Total Awal Umbra (U2) : 21:06:16 WIB
Puncak Gerhana = 21:31:49 WIB
Kontak Total Akhir Umbra (U3) = 21:57:24 WIB
Kontak Akhir Umbra (U4) = 23:17:58 WIB
Kontak Akhir Penumbra (P4) = 00:30:00 WIB
Waktu Indonesia Bagian Tengah
Kontak Awal Penumbra Bumi (P1) = 19:33:32 WITA
Kontak Awal Umbra (U1) = 20:45:42 WITA
Kontak Total Awal Umbra (U2) = 22:06:16 WITA
Puncak Gerhana = 22:31:49 WITA
Kontak Total Akhir Umbra (U3) = 22:57:24 WITA
Kontak Akhir Umbra (U4) = 00:17:58 WITA
Kontak Akhir Penumbra (P4) = 01:30:00 WITA
Waktu Indonesia Bagian Timur
Kontak Awal Penumbra Bumi (P1) = 20:33:32 WIT
Kontak Awal Umbra (U1) = 21:45:42 WIT
Kontak Total Awal Umbra (U2) = 23:06:16 WIT
Puncak Gerhana = 23:31:49 WIT
Kontak Total Akhir Umbra (U3) = 23:57:24 WIT
Kontak Akhir Umbra (U4) = 00:17:58 WIT
Kontak Akhir Penumbra (P4) = 01:30:00 WIT
Apa Manfaat Kita Mengetahui Gerhana Bulan Total ?
Banyak  sekali aktifitas yang bisa dilihat saat Gerhana Bulan Total dimulai  dari beberapa orang menyaksikan dengan mata telanjang hingga yang  memakai bantuan teleskop untuk astrofotografi dll. 
![]()  | 
| Ilustrasi laut pasang saat purnama | 
Selain  itu, fenomena GBT juga dapat dijadikan ajang bagi siswa untuk mencoba  melakukan pengamatan serta pemotretan dan melakukan analisis  pasca pengamatan. Di antara aktivitas yang dapat dilakukan siswa adalah  mengamati waktu-waktu kontak yang terjadi.
Ketika  Bulan mulai memasuki kontak awal umbra sampai akhir umbra, banyak  masjid yang mengumandangkan Allahu Akbar sebagai tanda kebesaran yang  diperlihatkan. Di  dalam Islam sendiri, ketika Gerhana Bulan  sedang berlangsung bagi umat Islam yang melihat atau mengetahui gerhana  tersebut di sunnahkan untuk  melakukan Salat Gerhana Bulan (salat  khusuf). 
 "Telah  terjadi gerhana matahari pada hari wafatnya Ibrahim putra  Rasulullah  Shalallahu 'alaihi wa sallam. Berkatalah manusia: Telah  terjadi gerhana  matahari karana wafatnya Ibrahim. Maka bersabdalah  Rasulullah  Shalallahu 'alaihi wa sallam "Bahwasanya matahari dan bulan  adalah dua  tanda dari tanda-tanda kebesaran Allah. Allah mempertakutkan   hamba-hambaNya dengan keduanya. Matahari gerhana, bukanlah kerana   matinya seseorang atau lahirnya. Maka apabila kamu melihat yang   demikian, maka hendaklah kamu salat dan berdoa sehingga selesai   gerhana." (HR. Bukhari & Muslim).
Terakhir,  pertanda Gerhana Bulan sebenarnya juga di pakai untuk menandakan  pertengahan Bulan Rajab yang akan segera hadir. Khususnya perhitungan  ini bisa dipakai ketika Gerhana Bulan Total pada bulan Juni lalu. Bisa  dikatakan, gerhana merupakan penjaga waktu dalam menentukan kejadian  penting di Islam dalam mengkonfirmasi peristiwa-peristiwa sejarah di  masa silam.
Bagaimana Cara Mengabadikan Gerhana Bulan Total ?
Untuk  mendapatkan hasil yang sesuai diinginkan akan lebih baik bila  pengambilan gambar Fenomena Gerhana Bulan Total (GBT) ini menggunakan  bantuan teleskop. Dengan adanya teleskop kita dapat memperbesar harga  panjang fokus sistem keseluruhan, sehingga mampu memperbesar dan  memperkuat cahaya objek tersebut. Oleh karena itu, sangat disayangkan  jika teleskop hanya di gunakan untuk melihat tanpa mengabadikan fenomena  yang terjadi.
Bagi  yang memilki DSLR (kamera yang dapat di atur bukaan lensanya), dapat  menggunakan tabel di bawah ini sebagai acuan saat pemotretan. Perlu  diketahui foto-foto sejenis kawah dari Bulan tidak dapat terlihat jelas  saat gerhana nanti akibat dari kecerlangan Bulan itu sendiri saat  memasuki bayangan Bumi. 
Bagi yang ingin merekam seluruh fase dari gerhana bulan total nanti dapat mencoba teknik Multi Expose. Hal yang paling penting untuk dapat merekam semua fase dari gerhana adalah berharap keadaan langit yang akan selalu cerah tidak tertutup awan selama pemotretan berlangsung. Selain itu, persiapkan segala peralatan perekaman fase nanti seperti tripod yang kokoh agar menghasilkan gambar objek yang jelas (tidak blur), lensa yang sesuai dengan rentang waktu pemotretan serta perlu diperhatikan rentangan waktu tiap fase yang ingin di ambil di upayakan supaya gambar objek dari tiap fase tidak terlalu rapat ataupun terlalu renggang. Terakhir, berharap tidak sampai ketinggalan mendapatkan gambar objek paling penting dari keseluruhan fase yaitu saat Mid atau puncaknya.
![]()  | 
| Teknik multi expose | 
Dimanakah Bisa Mengamati Gerhana Bulan Total ?
Gerhana Bulan Total  di penghujung akhir tahun ini dapat disaksikan di berbagai tempat  khususnya kawasan Asia dan Australia. Sedangkan di bagian Eropa  para  pengamat tidak dapat melihat fase awal gerhana karena gerhana sudah  dimulai sebelum Bulan terbit. Bisa dikatakan masih berada di bawah ufuk.  Sedangkan untuk wilayah Amerika Selatan dan Antartika, GBT pada 10  Desember nanti tidak akan terlihat karena posisi bulan yang sudah  terbenam.
![]()  | 
| Wilayah pengamatan GBT | 
Keterangan Gambar :
Eclipse at Moon Set : Gerhana pada saat Bulan terbenam, yaitu gerhana ini tidak akan terlihat benar-benar total karena Gerhana Bulan Totalnya terjadi ketika Bulan berada di bawah ufuk tepatnya sudah terbenam.
No Eclipse Visible : Gerhana tidak terlihat sama sekali, baik ketika Bulan akan memasuki penumbra Bumi.
Eclipse at Moon Rise : Gerhana pada saat Bulan terbit, yaitu wilayah ini tidak dapat menyaksikan kejadian atau proses seutuhnya. Hal ini dikarenakan Gerhana Bulan Total telah terjadi saat terbit.
All Eclipse Visible : Semua fase gerhana terlihat, hal ini yang akan kita rasakan khususnya di wilayah Indonesia. Kita dapat menyaksikan keseluruhan fase dari Gerhana Bulan Total (GBT).
Dilihat dari segi waktunya, hanya Indonesia bagian tengah dan barat saja yang bisa melihat gerhana ini dari awal hingga akhir. Sementara bagian timur Indonesia baru dapat melihat fenomena ini dimulai pukul 20:00:00 WIT dan berakhir lewat tengah malam. Bagian paling menarik dari gerhana ini, yaitu ketika Bulan berada di dalam bayangan umbra Bumi, dapat dilihat utuh dari awal hingga akhir dari seluruh Indonesia. Jadi jangan sampai ketinggalan dan abadikan fenomena ini sebagai cerita kepada yang lainnya melalui astrofotografi.
sumber :
wikipedia dan pertemuan rutin HAAJ tahun 2008.
Eclipse at Moon Set : Gerhana pada saat Bulan terbenam, yaitu gerhana ini tidak akan terlihat benar-benar total karena Gerhana Bulan Totalnya terjadi ketika Bulan berada di bawah ufuk tepatnya sudah terbenam.
No Eclipse Visible : Gerhana tidak terlihat sama sekali, baik ketika Bulan akan memasuki penumbra Bumi.
Eclipse at Moon Rise : Gerhana pada saat Bulan terbit, yaitu wilayah ini tidak dapat menyaksikan kejadian atau proses seutuhnya. Hal ini dikarenakan Gerhana Bulan Total telah terjadi saat terbit.
All Eclipse Visible : Semua fase gerhana terlihat, hal ini yang akan kita rasakan khususnya di wilayah Indonesia. Kita dapat menyaksikan keseluruhan fase dari Gerhana Bulan Total (GBT).
Dilihat dari segi waktunya, hanya Indonesia bagian tengah dan barat saja yang bisa melihat gerhana ini dari awal hingga akhir. Sementara bagian timur Indonesia baru dapat melihat fenomena ini dimulai pukul 20:00:00 WIT dan berakhir lewat tengah malam. Bagian paling menarik dari gerhana ini, yaitu ketika Bulan berada di dalam bayangan umbra Bumi, dapat dilihat utuh dari awal hingga akhir dari seluruh Indonesia. Jadi jangan sampai ketinggalan dan abadikan fenomena ini sebagai cerita kepada yang lainnya melalui astrofotografi.
wikipedia dan pertemuan rutin HAAJ tahun 2008.
- Lita Lestari Utami -










