Che Guevara lahir di Rosario, Argentina pada tanggal 14 Juni 1928 dengan Ernesto Geuvara da la Serna. Sejak kecil ia sudah mengidap sakit asma yang menyebabkannya beserta keluarganya harus pindah ke daerah yang lebih kering yaitu Alta Gracia (Cardoba). Ia mulai memasuki pendidikan formal saat SMP karena pendidikan dasar ia dapatkan di rumah oleh ibunya.
Sejak muda Che sudah tergerak hatinya oleh para pengungsi perang saudara Spanyol, juga oleh rentetan krisis politik yang parah di Argentina. Berbagai peristiwa tertanam kuat dalam diri Guevara, ia melihat sebuah penghinaan dalam pantomim yang dilakonkan di Parlemen dengan demokrasinya. Maka muncul pulalah kebenciannya akan polisi militer beserta kaum kapitalis dan terutama kepada Amerika Serikat, yang dianggap sebagai lambang kapitalisme.
Ia memulai perjalanan dengan menjelajahi Amerika Latin setelah lulus dari Fakultas Kedokteran. Itulah untuk pertama kalinya ia bersentuhan langsung dengan orang miskin dan sisa suku Indian. September 1954, ia bertemu dengan Fidel Castro, sosok pemimpin yang ia cari. Ia pun bergabung dengan Castro di rumah-rumah petani tempat para pejuang revolusi berlatih perang gerilya.
Sebagai komandan tentara revolusioner, Che dikenal sebagai pribadi yang agresif dan sungguh-sungguh dalam memperjuangkan kaum miskin yang tertekan. Kebenciannya terhadap kapitalisme membuat negara-negara komunis turun tangan untuk menyingkirkannya. Pada akhirnya, Che tertangkap oleh tentara Bolivia dan dihukum tembak sehari setelah penangkapan yakni pada tanggal 9 Oktober 1967, dalam usia 39 tahun.
Che menjadi legenda, ia dikenang karena keganasannya dan tindakan revolusionernya yang berani. Ia merupakan satu-satunya harapan dalam penembakan lingkup borjuis kapitalisme, industri dan komunisme yang menginspirasi berbagai generasi sebagai idealis dan revolusioner. Banyak puisi dan lagu yang khusus dipersembahkan untuk mengenangnya. Dan baru-baru ini kisah hidup Che Guevara diangkat menjadi film yang disutradarai oleh Josh Evans dan diperkenalkan oleh Eduardo Noriego sebagai Che Guevara.
Sumber : biography.com
Penulis : Lita Lestari Utami
Sejak muda Che sudah tergerak hatinya oleh para pengungsi perang saudara Spanyol, juga oleh rentetan krisis politik yang parah di Argentina. Berbagai peristiwa tertanam kuat dalam diri Guevara, ia melihat sebuah penghinaan dalam pantomim yang dilakonkan di Parlemen dengan demokrasinya. Maka muncul pulalah kebenciannya akan polisi militer beserta kaum kapitalis dan terutama kepada Amerika Serikat, yang dianggap sebagai lambang kapitalisme.
Ia memulai perjalanan dengan menjelajahi Amerika Latin setelah lulus dari Fakultas Kedokteran. Itulah untuk pertama kalinya ia bersentuhan langsung dengan orang miskin dan sisa suku Indian. September 1954, ia bertemu dengan Fidel Castro, sosok pemimpin yang ia cari. Ia pun bergabung dengan Castro di rumah-rumah petani tempat para pejuang revolusi berlatih perang gerilya.
Sebagai komandan tentara revolusioner, Che dikenal sebagai pribadi yang agresif dan sungguh-sungguh dalam memperjuangkan kaum miskin yang tertekan. Kebenciannya terhadap kapitalisme membuat negara-negara komunis turun tangan untuk menyingkirkannya. Pada akhirnya, Che tertangkap oleh tentara Bolivia dan dihukum tembak sehari setelah penangkapan yakni pada tanggal 9 Oktober 1967, dalam usia 39 tahun.
Gambar 2. Monumen Che Guevara Saat di Eksekusi. |
Sumber : biography.com
Penulis : Lita Lestari Utami
Posting Komentar